Bagaimana cara menggunakan uang untuk kontribusi social

Diposkan oleh Work Hard Play Hard

Jika merujuk pada delapan tipe money archetype atau budaya dalam diri saat menghadapi keuangan, Anda bisa menjawab akan diapakan uang Anda. Tentu saja setiap individu bisa memiliki lebih dari satu dari delapan tipe ini. Namun bagaimana kecenderungannya, uang untuk kesenangan, merancang masa depan, atau pengorbanan seperti membantu orang lain?

Tom Martin Charles Ifle, Mentor Coach yang juga praktisi hipnoterapi, menyebutkan dari workshop Money Coaching minggu lalu, sebagian besar peserta ingin menggunakan uangnya sebagai bentuk konstribusi sosial.



Pelatihan kepada peserta yang mencapai 30 orang ini (kebanyakan pasangan dan pemilik usaha), mendapati bahwa 80 persen peserta memilih kontribusi sosial dalam penggunaan uangnya. Sebanyak 20 persen menggunakan uangnya untuk perencanaan masa depan keluarga (termasuk pendidikan anak), sedangkan sisanya sebesar 10 persen untuk pembiayaan pendidikan secara umum.

Keinginan membantu orang lain sebagai bentuk kontribusi sosial, dalam money archetype, bisa dikatakan sebagai pengorbanan atau juga sebagai bentuk realisasi ide dengan target yang jelas.

Jika sebagai pengorbanan saja, kecenderungannya orang dengan tipe ini tidak bisa menabung. Namun jika menggunakan uang untuk sosial dengan disiplin pengelolaan uang dan terencana, kebutuhan kontribusi bisa terpenuhi tanpa mengorbankan diri sendiri.

"Orang lain cenderung mengandalkan si martir ini untuk meminjam uang. Bahayanya lagi, tipe ini tidak berani atau bahkan malas menagih piutang. Efek negatif lainnya, karena terlalu banyak menyuapi, orang lain yang dibantunya menjadi manja dan tidak produktif," papar Tom kepada Kompas Female, menjelaskan tipe yang senang berkorban tanpa berpikir realistis.      

Sedangkan tipe satunya, lebih bijaksana dengan tetap bisa memberikan kontribusi sosial namun juga mempunyai target yang jelas untuk masa depan. Tipe ini sifatnya lebih kalkulatif dalam perhitungan pemasukan dan pengeluaran. Mereka juga memiliki kepercayaan diri dan sukses dalam masalah keuangan.

"Tipe ini sangat sehat dengan orientasinya yang jelas menuju sasaran membuatnya sukses secara finansial," tambah Tom.

Jadi, boleh saja berkontribusi namun tetap butuh perhitungan matang, tak sekadar menjadi martir untuk orang lain, atau bahkan untuk diri sendiri.