Pertama, adanya investor ritel yang lebih dikenal dengan perorangan dan investor wholesale (investor institusi). Kedua, dana yang dikumpulkan diinvestasikan kepada efek. Investasi pada efek menyatakan adanya hasil yang diperoleh setelah melewati suatu periode. Ketiga, adanya manajer investasi yang mengelola efek tersebut. Adanya manajer investasi yang mengelola reksa dana diharapkan risikonya dapat diminimalisasi sesuai dengan kepentingan investor dan reksa dana yang bersangkutan.
Reksa dana juga mempunyai dua karakteristik yang tidak tertulis atau tersirat. Pertama, bahwa reksa dana merupakan investasi yang memiliki periode jangka menengah dan jangka panjang. Pengelolaan investasi oleh manajer investasi membuat reksa dana harus memiliki tingkat pengembalian lebih tinggi daripada instrumen efek lain sehingga portofolio harus dibuat memiliki periode panjang. Efek berperiode panjang akan mempunyai hasil yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan efek yang lebih pendek.
Kedua, reksa dana merupakan instrumen investasi yang memiliki risiko. Reksa dana memiliki risiko karena instrumen investasi yang dimilikinya mempunyai periode jangka menengah dan panjang yang melekat ketidakpastian. Manajer investasi yang mengelolanya juga bisa menimbulkan risiko. Risiko yang ditimbulkan oleh manajer investasi adalah risiko akibat moral hazard (mempunyai intensi untuk tidak mengembalikan dana tersebut). Juga oleh kesalahan pengelolaan karena kurang pengalaman serta salah melihat situasi pada masa mendatang.
Investor telah menyadari bahwa risiko yang diperoleh investor akan lebih rendah dibandingkan dengan risiko melakukan investasi langsung (bermain saham di bursa). Manajer investasi akan selalu meminimalisasi risiko investasi yang dilakukannya melalui investasi bermacam-macam instrumen investasi.
Sumber penghidupan
Sehubungan dengan tujuan investor membuat investasi pada reksa dana sebagai sumber kehidupan, maka hasil yang diperoleh dari reksa dana harus bisa memberikan tingkat pengembalian yang memenuhi dua prinsip. Pertama, prinsip adanya tingkat pengembalian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang diperoleh setiap bulannya melalui pencairan reksa dana.
Prinsip kedua, tingkat pengembalian reksa dana juga harus bisa membuat dana yang dimiliki bisa bertumbuh sehingga hasil berikutnya juga bertumbuh. Investor pasti menghadapi inflasi yang mengakibatkan daya beli menurun sehingga diperlukan pertumbuhan nilai investasi awal yang meningkatkan hasil yang diperoleh. Apabila kedua prinsip ini dapat dipenuhi, maka investor bisa melakukan investasi pada reksa dana sebagai sumber kehidupan sehari-hari.
Konsep pemahaman prinsip tingkat pengembalian yang diberikan reksa dana memberikan konsep pemikiran bahwa investor mempunyai dua periode, yaitu periode jangka panjang dan periode jangka pendek. Periode jangka panjang dilakukan untuk memenuhi keinginan atau tujuan investasi yang bisa membuat adanya dana tersebut sepanjang masa.
Periode jangka pendek membuat pemahaman investor akan dibutuhkannya dana untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Sehingga, investor harus mencari reksa dana yang bisa memenuhi kebutuhan investor. Investor harus bisa melakukan pencairan reksa dana dalam jangka pendek untuk mendapatkan tunai dalam rangka memenuhi kehidupan sehari-hari.
Jangka pendek
Tindakan selanjutnya, investor bisa mengubah pandangan dengan membuat reksa dana sebagai investasi jangka pendek. Investor harus melakukan penjualan dan beli reksa dana sehingga memenuhi tujuan investor. Transaksi tersebut persis seperti bermain saham yang menjual dan membeli saham setiap saat agar tidak kehilangan momentum yang ada.
Investor harus memilih reksa dana yang sesuai dengan tujuan investor. Pemilihan reksa dana harus dimulai dengan melihat secara keseluruhan untuk mendapatkan gambaran reksa dana yang bisa memenuhi tujuan investor. Informasi gambaran reksa dana dapat diperoleh investor dari Bapepam ataupun dari media massa, atau juga website yang memberikan informasi reksa dana.
Informasi tersebut dapat diperoleh secara gratis ataupun dengan biaya yang sesuai dengan investasi investor. Website yang dapat digunakan dan tidak bayar adalah www.finansialbisnis.com. Manajer investasi yang menjadi pengelola reksa dana harus bisa dikenal investor agar dana yang diinvestasikan investor bisa lebih aman.
Dalam melakukan investasi, investor juga harus memerhatikan size yang lebih dikenal dengan Total NAB Reksa Dana yang bersangkutan. Reksa dana yang memiliki size yang kecil akan memberikan tingkat pengembalian yang tinggi dibandingkan dengan reksa dana dengan size lebih besar. Artinya, tingkat pengembalian reksa dana mempunyai korelasi negatif dengan size reksa dana.
Pada sisi lain, investor harus bisa melakukan prediksi situasi di masa mendatang terutama berkaitan dengan investasi reksa dana. Investor harus melakukan pencairan lebih cepat karena dana tunai yang diperoleh investor mundur dua hari dibandingkan dengan investasi deposito yang tunai langsung pada hari itu juga (sesuai jatuh tempo). Investor harus menjual mendekati top value reksa dana dan membeli kembali apabila dirasakan atau diprediksi sudah pada harga rendah.