Bagaimana cara memilih perencana keuangan

Diposkan oleh Work Hard Play Hard

Memiliki dan menjalankan perencanaan keuangan menjadi langkah preventif krisis finansial personal. Perencanaan keuangan dibutuhkan untuk membantu Anda mengatur, mengelola, dan mendisiplinkan diri.

Merencanakan keuangan bisa dipelajari. Anda bisa mengikuti berbagai kelas pelatihan perencanaan keuangan lalu mengaplikasikannya sendiri. Namun, jika masih merasa buta dan tak percaya diri menjalankannya mandiri, gunakan saja jasa perencana keuangan.



Tetapi, jangan asal memilih perencana keuangan. Jika saat ini Anda sudah menyusun daftar kandidat perencana keuangan, seleksi kembali lebih detil. Pastikan apakah mereka memiliki sertifikasi yang memenuhi standar. Sertifikasi bukan sekadar bukti profesionalitasnya. Dengan adanya sertifikasi, Anda bisa menakar sejauhmana level pengalaman dan keahlian perencana keuangan tersebut.

Setelah mengecek sertifikasinya, ajukan juga pertanyaan di bawah ini. Tujuannya untuk lebih mengenal perencana keuangan lebih seksama sehingga Anda tak salah pilih saat sudah memulai menjalin kerjasama dengannya.

1. Tanyakan jam terbang. Berapa lama sudah menjadi financial planner? berapa jumlah kliennya? Pertanyaan ini menunjukkan jam terbang perencana keuangan. Semakin banyak yang menggunakan jasanya, artinya ia terpercaya.

2. Tanyakan pengalaman secara rinci. Seperti apa pengalamannya? Apa saja spesifikasinya? Dengan mendapatkan informasi ini Anda bisa tahu lebih detil bagaimana perencana keuangan tersebut bisa membantu problem keuangan Anda. Setiap orang memiliki masalah yang unik dan khas, dengan memiliki perencana keuangan yang berpengalaman dengan berbagai persoalan finansial, hingga masalah spesifik, Anda lebih terbantu.

3. Tanyakan sistem pembayaran. Bagaimana sistem pembayarannya? Tentu saja hal ini mesti ditanyakan. Minta penjelasan apakah perencana keuangan menggunakan sistem fee atau komisi. Dengan begitu, Anda bisa memilih yang paling memudahkan atau sesuai dengan kemampuan Anda.

4. Tanyakan afiliasinya. Apakah perencana keuangan terafiliasi dengan bank atau institusi keuangan lainnya? Lantas apakah ia akan juga menawarkan produk tersebut? Memiliki perencana keuangan yang independen akan lebih obyektif, karena ia akan fokus pada masalah finansial Anda dan bukan sambil berjualan produknya.

5. Tanyakan durasi pertemuan. Seperti apa mekanisme pertemuannya? Apakah hanya konsultasi satu kali saja atau bertahap? Adanya kesepakatan yang jelas mengenai mekanisme pertemuan bisa membantu Anda mendapatkan perencanaan keuangan yang optimal.

6. Tanyakan cara kerjanya. Apakah perencana keuangan tersebut juga bisa dihubungi via ponsel atau hanya dengan tatap muka? Kesepakatan jelas mengenai cara kerja perencana keuangan juga penting. Agar Anda lebih nyaman berkonsultasi dengannya.

7. Tanyakan prinsip kerjanya. Apakah perencana keuangan akan menawarkan pilihan investasi atau hanya merekomendasikan saja? Pilihan kembali kepada karakter pribadi Anda dan buatlah kesepakatan dengan perencana keuangan. Jika Anda merasa perlu diarahkan, minta perencana keuangan untuk memberikan pilihan investasi sesuai analisanya. Namun, tetap cari tahu juga seperti apa karakter perencana keuangan terkait prinsip kerjanya. Pilih yang paling nyaman buat Anda.

8. Tanyakan tim kerjanya. Apakah Anda akan bertemu langsung dengannya secara personal atau didampingi tim perencana keuangan? Jangan sampai Anda kecewa, jika ternyata tak bisa bertemu dan berkonsultasi langsung dengan perencana keuangan. Mintalah penjelasanya mengenai mekanisme konsultasi, apakah selalu dengan pertemuan personal ataukah ada delegasi dengan tim perencana keuangan nantinya.