Bagaimana cara mengelola keuangan

Diposkan oleh Work Hard Play Hard

Apapun pekerjaan Anda, dan berapapun penghasilan setiap bulannya, seharusnya bisa dikelola lebih baik untuk menghindari defisit. Pengelolaan dan perencanaan keuangan yang tepat akan memberikan solusi masalah keuangan. Termasuk membangun kemandirian, terutama bagi perempuan kepala keluarga.

Nini Sumohandoyo, Corporate Marketing & Communication Director Prudential Indonesia mengatakan, perempuan kerapkali menyangkal tak pernah bisa menyisihkan uang. Termasuk untuk menabung apalagi berinvestasi. Padahal, dengan mengurangi konsumsi barang yang tidak terlalu penting (dengan kondisi keuangan terbatas), seperti perhiasan atau pakaian berbeda variasi model dan warna, perempuan bisa menyisihkan Rp 300.000 setiap bulannya.



"Dengan menyisakan uang Rp 300.000 saja, perempuan bisa menabung, memiliki asuransi atau investasi lainnya," kata Nini, di sela pelatihan pengelolaan dan perencanaan keuangan untuk 300 perempuan pedagang kaki lima, diadakan oleh Prudential Indonesia di Wisma Mandiri, Jakarta, Rabu (14/7/2010).

Nini memaparkan tahapan yang bisa dimulai perempuan dalam mengelola keuangannya:

1. Melunasi hutang
Meskipun pengelolaan keuangan sudah terlanjur berantakan, belum terlambat untuk memperbaikinya. Apalagi jika Anda memiliki sejumlah hutang untuk tambal sulam. Mulailah menyisihkan uang dari pendapatan untuk membayar hutang. Bagaimanapun hutang menjadi kewajiban Anda. Hutang yang tak terbayar, lambat laun akan merusak kredibilitas Anda. Reputasi Anda dipertaruhkan jika kewajiban (hutang) tak kunjung dilunasi. Alokasikan maksimum 30 persen dari gaji sebulan untuk membayar cicilan atau hutang.

2. Menabung
Yakinkan diri Anda, bahwa berapapun nilai penghasilan, sangat bisa disisihkan untuk menabung. Alokasikan dana 10 - 20 persen dari penghasilan untuk ditabung. Untuk bisa menjalankan perencanaan ini, batasi konsumsi. Perempuan kerapkali tergoda dengan berbagai barang yang sebenarnya tak terlalu penting dibeli. Bahkan terkadang hanya terbawa pengaruh teman atau tren. Mulailah tegas kepada diri sendiri, dengan membuat prioritas kebutuhan yang jauh lebih penting.

3. Dana darurat
Siapkan juga dana cadangan sebagai dana darurat. Selalu akan ada kebutuhan tak terduga, seperti sakit keras sehingga harus dirawat. Rumah sakit membutuhkan biaya tak sedikit bukan? Mulailah menyisihkan dana sebesar lima persen dari penghasilan bulanan. Siapkan dana darurat hingga enam bulan ke depan. Sebagai langkah antisipasi, buatlah rekening pasif khusus untuk dana darurat, atau merangkap sebagai tabungan. Pisahkan rekening pasif ini dari rekening aktif yang khusus untuk kebutuhan sehari-hari.

4. Asuransi
Setelah dikurangi kebutuhan rutin bulanan, membayar hutang, menabung, dan persiapan dana darurat, sisa penghasilan bisa digunakan untuk membeli asuransi.

Utamakan asuransi jiwa untuk kepala keluarga. Siapapun yang menjadi tulang punggung keluarga, perempuan atau lelaki, sebaiknya memiliki asuransi jiwa. Karena jika terjadi sesuatu kepada kepala keluarga, kehidupan keluarga masih bisa berjalan dan dinafkahi dari asuransi untuk waktu tertentu.

Selain asuransi jiwa, jenis asuransi lain yang juga bisa diprioritaskan di antaranya asuransi kesehatan. Asuransikan juga properti, apalagi yang digunakan untuk berbisnis, seperti kios atau toko.

5. Investasi
Menyisihkan uang untuk investasi, sebaiknya dilakukan setelah kewajiban di atas terpenuhi. Bentuk sederhananya, jika memiliki dana lebih, investasikan uang Anda dalam bentuk emas. Namun sebaiknya hati-hati saat berinvestasi emas, perhatikan dan pahami nilai jual dan kualitasnya.

Mengalokasikan uang untuk investasi bisa diambil dari sumber pendapatan lain. Seperti THR, bonus, warisan, atau pendapatan lain di luar penghasilan utama. Bentuk investasi banyak macamnya, risikonya bervariasi, begitupun dengan nilai investasinya di kemudian hari. Sebaiknya kenali lebih cermat produk investasi sebelum memilihnya.

Jika kelima kewajiban ini sudah terpenuhi, monitor pengeluaran dan sesuaikan dengan rencana yang sudah dibangun. Displin menggunakan uang menjadi kunci keberhasilan pengelolaan keuangan.