Bagaimana cara memilih teman yang cocok untuk berbisnis

Diposkan oleh Work Hard Play Hard

Tidak semua teman bisa Anda ajak kerja sama. Pilihlah yang terbaik berdasarkan kriteria berikut dari Ahmad Gozali, konsultan keuangan dari Biro Perencana Keuangan Safir Senduk & Rekan:
1. Sudah kenal lama. Pastikan Anda sudah tahu sifat-sifatnya, apakah dia seorang pekerja keras atau tidak, senang bergaul atau penyendiri, rasional atau emosional, dan lain sebagainya.
2. Pernah bertengkar hebat dengannya. Saat bertengkar, Anda jadi tahu aslinya sahabat seperti apa. Kalau selama ini akur-akur saja, mungkin ia memang hanya memperlihatkan sisi baiknya pada Anda, sementara yang jelek-jelek disembunyikan. Jangan sampai Anda kaget karena baru mengetahui diri aslinya bila bertengkar saat berbisnis. Ini bisa merusak usaha yang sudah Anda rintis.
3. Pernah mengurus uang dengannya. Uang bisa mengubah kepribadian seseorang 180 derajat. Akan lebih baik bila Anda punya pengalaman menyangkut uang dengannya. Pilihlah sahabat yang terampil mengatur keuangan. Jangan malah mengajak sahabat yang memperlakukan uang bak air mengalir.
4. Profesional dan menghargai waktu. Di waktu luang, sahabat bisa saja bersantai. Tetapi ketika berbisnis, ia harus bisa menempatkan dirinya sesuai tuntutan pekerjaan. Waktu, reputasi usaha, dan kepercayaan klien sangatlah berharga. Hindari memilih teman yang menggampangkan segala sesuatunya.
Setelah berhasil menemukan teman yang memenuhi syarat, Anda juga perlu memperhatikan hal-hal yang harus Anda lakukan sebelum mulai berbisnis bersama:
Membuat perjanjian resmi. Perjanjian ini harus dibuat dalam bentuk hitam di atas putih. Artinya ada dokumen tertulis. Walaupun berniat baik, bisa saja suatu hari salah satu pihak khilaf. Dokumen ini berguna sebagai rujukan untuk meluruskan kembali penyimpangan.
"Anda bisa pergi ke notaris untuk urusan ini, atau bisa membuatnya sendiri di atas kertas segel atau kertas biasa dengan materai. Jabarkan segalanya sedetail mungkin," kata Ahmad. Buat dalam dua rangkap, untuk Anda dan sahabat, lalu tanda tangani.
Membuka rekening. Menurut Ahmad, kalau usahanya masih berskala kecil, Anda berdua cukup memiliki satu rekening atas nama salah satu pihak saja. Yang banyak terjun di lapangan bisa memegang kartu ATM-nya dan yang bekerja di balik meja dapat menyimpan buku tabungannya. Jika usaha sudah maju, Anda berdua bisa membuat rekening bersama (joint account).
Sepakat menunjuk orang ketiga sebagai penengah. Akan lebih baik bila Anda sudah mengetahui siapa orang ini terlebih dahulu. Dengan demikian Anda tidak repot ke sana-sini mencari pihak yang bersedia bertindak sebagai mediator bila terjadi masalah. Anda juga dapat mengikutsertakan seorang konsultan atau perencana keuangan di awal merintis usaha. Ada biaya yang mesti dibayar kalau memakai jasa konsultan.
Rajin berkomunikasi dan selalu berterus-terang. Bila ada yang kurang sreg di hati, ungkapkan baik-baik. Jangan memendamnya sambil berharap ia akan menyadarinya sendiri. Ingat, Anda hanya boleh mengkritiknya dari sisi pekerjaan, bukan pribadi. Katakan padanya bahwa yang Anda lakukan adalah demi kemajuan usaha bersama.