Bagaimana cara mengerem hasrat shopaholic

Diposkan oleh Work Hard Play Hard

Anda merasa kecemasan akan suatu hal dan masalah bisa terselesaikan bila sudah berbelanja? Atau, Anda tak pernah menolak tawaran banjir diskon yang sedang diadakan sebuah toko, lalu menyesal karena membeli barang yang sebenarnya tak Anda butuhkan?

Bila ya, berhati-hatilah! Meski bukan penyakit, gampang berbelanja dan mudah “luluh” oleh godaan diskon, juga sikap yang perlu diwaspadai. Sebab, selain barang yang dibeli terkadang jadi percuma karena tak sesuai kebutuhan, pengeluaran pun akan membengkak. Menurut Dra. Clara Kriswanto, MA, CPBC, psikolog dan konsultan keluarga dari Jagadnita Consulting, munculnya sikap ini antara lain karena kepercayaan diri yang kurang.



“Biasanya, ini berkaitan dengan masalah perasaan tak dihargai, kepercayaan diri yang kurang, atau merasa dirinya kurang berarti bagi pasangan, anak, atau orang lain. Dia merasa baru akan dihargai dan “dilihat” jika banyak berbelanja,” ujar Clara.
Agar dompet tetap “aman” dan pasangan tak melotot melihat banyaknya belanjaan Anda, simak tips berikut ini:
1. Carilah teman belanja yang hemat, bukan yang hobi “mengompori” Anda. Hindari sering berbelanja beramai-ramai. Godaan untuk berbelanja lebih banyak datang pada kondisi ini. Melihat teman-teman mencoba sepatu atau baju akan membuat Anda mudah tergiur. Bila memungkinkan, berbelanjalah sendirian saja.
2. Jangan menjadikan acara ke mal sebagai cara untuk menyegarkan pikiran (refreshing). Jika ini yang terjadi, Anda akan sering mendatangi tempat itu saat pikiran ruwet. Akibatnya, Anda akan memaklumi diri sendiri saat membeli sebuah barang. Berbelanjalah saat Anda memang butuh membeli sesuatu. Faktor rekreasi hanya ditempatkan sebagai kegiatan sampingan, bukan acara utama.

3. Cari cara berekreasi yang lain, misalnya ke museum, perpustakaan, atau sekadar menghabiskan waktu di rumah bersama pasangan, memasak bersama atau sambil menikmati hidangan kue dan minum teh hangat di depan teve.
4. Sebelum berencana membeli baju, buka dulu lemari Anda. Periksa apakah Anda memang benar-benar tak memiliki baju yang ingin dibeli. Kreatiflah memadu-padankan busana, sehingga tak perlu sering beli baju. Kebanyakan perempuan merasa perlu membelinya karena merasa tak punya baju untuk menghadiri acara tertentu. Sebetulnya dia punya, tapi malu bila memakai baju yang sama lebih dari dua kali.
5. Buat dan bawa catatan yang berisi barang-barang yang akan dibeli. Berdisiplinlah dengan hanya membeli barang yang tertera dalam daftar, agar acara berbelanja jadi terfokus. Beli barang sesuai kemampuan dan kebutuhan. Membeli sesuatu yang harganya mahal, bermerek, dan dalam jumlah banyak tak masalah, asal Anda memang mampu dan butuh. Belilah barang yang memang Anda sukai, penting, dan bermanfaat.

6. Gunakan kartu kredit, kartu diskon, dan uang tunai dalam dompet secara bijak. Meski punya banyak kartu kredit, Anda akan tetap merasa “aman” dari utang. Bila perlu, simpan kartu-kartu itu di rumah, dan bawa uang tunai seperlunya saat ke mal. Hindari berutang, baik pada teman, keluarga, atau kartu kredit hanya demi memuaskan nafsu belanja. Berutang pada teman bukan hanya membuat Anda harus menyisihkan uang untuk melunasinya, tapi juga bisa merusak hubungan pertemanan.

7. Disiplin merencanakan keuangan keluarga. Jujur dan terbukalah pada pasangan mengenai kondisi keuangan masing-masing. Meski Anda memiliki gaji sendiri, diskusikan dengan baik bagaimana cara dan uang siapa yang akan digunakan untuk berbagai kebutuhan. Lakukan berdasarkan kesepakatan bersama pasangan, agar kelak tak muncul konflik.
8. Ingat selalu rencana besar yang sedang Anda usahakan agar terwujud, antara lain biaya keperluan sekolah anak atau uang yang harus disisihkan untuk ditabung. Cara ini akan membuat Anda lebih mengerem hasrat berbelanja.
9. Stop terus-menerus berbelanja atau melakukan berbagai perawatan ke salon, hanya agar diterima dan dicintai pasangan. Terima diri apa adanya. Percayalah, tak ada manusia sempurna. Kenali dan manfaatkan kemampuan serta sisi positif Anda. Dengan begitu, rasa percaya diri akan tumbuh dengan baik.